18107030027_lutfiAmeeilia_UTS KAJIAN SOSIAL IKLAN


Nama: Lutfi Ameilia 
NIM: 18107030027
Kelas: ilmu komunikasi A 

TUGAS UTS MATA KULIAH KAJIAN SOSIAL IKLAN

Assalmualaikum wr.wb. 
Saya akan bercerita tentang diri saya mengenai iklan yang tidak hanya dalam televise saja, iklan ada dimana-dimana misalnya ada di Instagram, youtobe, google, radio, majalah, maupun dipinggir jalan seperti pamphlet, baliho, dan brosur. Iklan memang salah satu sumber kehidupan untuk suatu negara karena penghasilan atau disebut rating membawa banyak pemasukan untuk negara. Namun banyak juga iklan yang mengiklankan suatu produk yang tidak sesuai dengan yang diiklankan. Tidak seharusnya iklan melakukan hal tersebut karna bisa membahayakan orang yang membeli produk tersebut dan mendapatkan hasil yang tidak sesuai dengan ekspektasi/harapan. Iklan adalah suatu bentuk promosi yang dilakukan menggunakan media elektronik, yang dimana dapat menjangkau khalayak lebih luas dan biaya yang terbilang murah, dan dapat diiklankan secara serentak. Iklan juga memudahkan orang untuk melihat produk-produk terbaru yang dikeluarkan oleh suatu brand. Masyarakat ada yang membutuhkan namun banyak juga yang tidak membutuhkan, seorang ibu rumah tangga kebanyakan tidak menghiraukan adanya iklan, karna sudah tertimbun oleh pekerjaan rumah yang dilakukannya. 
Iklan memberikan informasi yang sangat banyak dan rata-rata iklan yang di informasikan adalah iklan yang segmentasinya untuk para wanita, dengan begitu setiap produk iklan membuat krativitasnya untuk menarik pelanggan, salah satunya adalah iklan yang berhubungan dengan kecantikan. Karna iklan seperti sangat menarik bagi para wanita terutama saya juga terpengaruh. Awalnya saya mengira hasilnya akan sama seperti yang ada diiklan, makanya saya mencoba membeli produk tersebut, setelah produk tersebut berada ditangan, kemudian saya menggunkan produk tersebut beberapa hari. Hari berikutnya tidak ada hasil yang signifikan dari produk tersebut.  Mulai dari situlah saya berpikir apakah ada yang salah dengan cara pemakaiannya atau karna tidak cocok dengan jenis kulit saya. Setelah beberapa bulan saya memakainya tidak ada yang berubah malah bertambah berminyak pada wajahnya, artinya saya tidak cocok dengan produk tersebut. Dengan hasil yang seperti itu akhirnya saya berhenti menggunkan produk itu, dan saya memilih beralih pada produk yang lain. Saya dapat menyimpulkan bahwa produk kecantikan yang diiklankan di televise tidak sepenuhnya benar jika kita terapkan pda diri kita.
 Salahnya adalah banyak produk yang di iklankan tidak semuanya sesuai dengan apa yang kita harapkan, malah berbanding terbalik. Meskipun dalam penayangan iklan tertera penjelasan yang biasanya berwarna hitam ataupun putih di pojok kira bawah dan tulisan tersebut sangat kecil, sehingga tidak dapat terbaca oleh penonton dan menghasikan ketidak pahaman yang diserap oleh penonton. 
Sebagai seorang pengguna televise saya mengakui bahwa banyak iklan yang sesungguhnya tidak sesuai, jika kita pikirkan dengan logika, semua iklan mempunyai target tersendiri pada bagian kecantikan yang berbeda, misalnya produk lotion yang dimana mengiklankan tentang bagaimana menecerahkan kulit yang relative singkat, namun faktanya tidak sesingkat itu, butuh berhari-hari bahkan berbulan-bulan untuk mendapatkan kulit yang cerah. Banyak juga produk kecantikan untuk wanita yang aslinya tidak sama dengan apa yang diiklankan. Contoh lain yaitu produk cuci muka seperti garnier yang iklannya berisikan mencerahkan kulit wajah hanya dalam waktu 7 hari saja, namun jika kita terapkan dala kehidupan nyata tidak ada sesuatu yang instan pasti semua butuh waktu tidak sesingkat dan semudah itu. Namun iklan seperti marak digunakan para perempuan karna berpikir akan sama hasilnya seperti ayng diiklankan. Sampai sekarangpun ada yang mengunkan produk tersebut karna mungkin cocok dengan jenis kulitnnya namun banyak pula yang tidak menggunkan karna tidak cocok dengan jenis kulitnya. 
Dalam hal produk saya juga pernah tertipu dengan suatu produk kecantikan yang membuat saya marah dan menyesal telah membeli produk tersebut. Produk yang saya beli adalah salah satu brand lipstick, dimana dalam iklan warna tersebut sangat bagus dan sesuai dengan imajinasi saya, setelah saya membeli secara online melalui teman saya, luarnya memang sama dengan yang diiklan berarti sesuai ekspektasi namun pas saya lihat warna liptiknya malah berbeda, yang saya pesan adalah warna merah bibir, namun yang saya lihat adalah warna pink disertai blink-blink, otomatis saya terkejut dan meminta penjelasan mengapa bisa seperti itu. Kemudian teman saya menjelaskan hal itu, dan saya diminta untuk komplen ke alamat yang diberikan oleh teman saya. Sebelumnya kata teman saya tidak ada kejadian seperti itu, tapi hal itu terjadi pada saya yaitu barang yang saya pesen tidak sesuai yang saya pikirkan, dan itu menimbulkan ketidak percayaan konsumen pada produk iklan tersebut. Dan otomatis konsumen yang sudah tertipu seperti itu tidak lagi kembali memesan suatu produk pada brand tersebut. Karna yang dibutuhkan oleh konsumen adalah kepuasan pada produk yang di pesan sesuai dengan yang dilihat dari berbagai bentuk iklan entah itu dari media elektronik maupun media cetak. 
Sebenarnya saya lebih suka belanja secara offline atau secara langsung datang ke tokonya, jadi lebih jelas barangnya. Kita bisa memilih dan melihat produknya di depan mata dan dijamin sesuai yang kita inginkan tidak ada yang bisa menipu. Itulah kelebihan belanja secara offline, hasilnya lebih memuaskan dan sebagai konsumenpun puas walaupun kebanyakan perempuan jika memilih barang sangat lah lama, bukan karna apa-apa, namun demi memilih dan memastikan barang tersebut sesuai dengan yang kita cari. Dan ita bisa secara detail menanyakan hal-hal yang terkait dengan barang tersebut. Hal itu pun saya lakukan sekarang, saya sudah jarang sekali membeli barang secara online ataupun kepada teman, bukan karna trauma atau ynag lainnya tapi lebih puas dan lebih percaya pada diri sendiri, saya menggunakan belanja online jika ada keperluan yang mendadakan yang saya tidak bisa cari di toko karna kesibukan. Barang yang biaanya saya belanja di online yiatu cardigan, rok, kerudung, jika dalam hal make up, sandal, dan sepatu,  saya kurang setuju karna bisa tidak sesuai seperti yang sudah pernah saya alami sendiri. 
Jadi menurut saya lebih baik belanja offline, karena barangnya itu lebih jelas wujudnya, warnanya mungkin, bentuknya sampai harganya bisa kita lihat secara langsung pada pegawai yang ada, dan kita bisa mencoba produk-produk tertentu, yang berfungsi untuk mencari ukuran yang pas dengan kita. Dan kita tidak mudah tertipu oleh suatu produk. Bukan berarti saya tidak suka dengan cara berbelanja secara online, belanja online pun sangat membantu dan memudahkan oarng-orang yang sibuk dan tidak sempat untuk belanja dengan cara offline. Belanja offline maupun online mempunyai efek negative dan positifnya sendiri-sendiri. Semua itu kembali lagi pada kita mau menggunkan jalan belanja yang mana. 
Sekian yang bisa saya ceritakan, saya sadar bahwa saya bercerita masih banyak yang kurang sesuai dengan harapan pembaca, suntuk itu saya meminta maaf. Saya akhiri…
Wassalamualaikum wr.wb.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

UAS KSI , 18107030027-Lutfi Ameilia