KSI, nulis matek ora nulis matek . Endik koeswoyo
Nulis Mate ora nulis Matek : Rama Kertamukti Vs Endik Koeswoyo
Endik Koeswoyo pernah menjual ikan koi untuk menghidupi diri dan kuliahnya. Endik Koeswoyo menguasai advertising, desain fhotoshop, coral drop, akdop premier. Dan Endik K. juga bisa mengoprasikan kamera seperti anak-anak broadcasting membuat video, film, dan bisa presentasi seperti anak-anak PR. Endik Koeswoyo menguasai 3 ilmu yaitu broadcasting, advertising, dan public relation. Semua ilmu tersebut didapatkan dari mengambil pengalaman dengan mengobrol dengan dosen kelas, maupun dosen yang lain. Berbicara tentang penulisan, menjadi seorang penulis juga harus didampingi dengan membaca begitupun sebaliknya. Menjadi seorang penulis juga harus tahu tujuan sipenulis itu apa dan mau dibawa kemana tulisan tersebut, jadi harus mengetahui mau di terbitkan kemana tulisannya. Endik koeswoyo dalam sebulan bisa menulis 3 novel. Seorang penulis harus mengetahui 3 hal yang penting untuk bisa terus menulis yaitu : buat siapa tulisan tersebut, mau diterbitkan dimana, dan harus tahu dibayar berapa dalam satu kali terbit. Endik koeswoyo mengatakan ”penulis yang baik adalah membaca yang baik pula itu secara teoari, namun kenyataannya jauh lebih ribet, karna jika ingin menulis 1 halaman atau 100 kata dalam kertas A4 maka kamu harus membaca 100 halaman, jadi pebandingannya 1: 100”.
Menjadi seorang penulis harus rajin-rajin membaca, kita juga harus mempunyai sudut pandang yang berbeda dengan orang lain.
Endik Koeswoyo selalu membaca berita pada pagi hari melalui semua media. Selain berita beliau juga membaca novel, blog, ataupun buku yang lain. Film-film yang dibuat oleh beliau memberikan pesan-pesan sosial seperti salah satu FTV ysng menjunjung pentingnya industry pertanian. Selama 3 tahun beliau berhasil menulis hampir 100 judul, dan beliau mengutarakan bahwa FTV yang dibuat oleh beliau memperoleh rating paling banyak, karena FTV beliau mencapai diatas 20 seri. Sebagai penulis beliau pertama membuat synopsis dari A sampai selesai, story driven (garis besar cerita), jadi ceritanya runtut sesuai urutan. Ketika beliau kehabisan ide untuk menulis maka beliau berhenti. Biasanya beliau mengisi istirahat itu biasanya beliau menonton film. Mencari karakter seseorang dalam membuat film, beliau menonton film terlebih dahulu untuk menemukan karakter yang baru dan menarik. Beliau mengatakan bahwa “jika ingin menjadi penulis kamu harus membaca, semakin banyak novel yang kamu baca maka akan semakin bagus, jika ingin menjadi penulis FTV maka tontonlah FTV yang banyak”. Menjadi penulis sangat potensial bisa menjadi penulis apa saja. Pesan yang disamapikan beliau adalah: menulislah dari sekarang sebelum namamu ditulis dibatu nisan.
Komentar
Posting Komentar